Review Buku Rasulullah Is My Doctor
Assalamu'alaikum wr.wb
Selamat datang di blog saya, teman. Sebenarnya blog ini merupakan tugas dari guru TIK saya saat masih belajar di SMK. Hanya saja saya tidak pernah punya keberanian untuk menuangkan ide-ide saya untuk di posting di blog ini.
Sebenarnya saya suka dengan hal-hal yang berkaitan dengan IT dan literasi. Namun rasa suka saya itu tidak cukup mampu mengalahkan ketakutan saya. Sehingga saya memilih mengikuti bayangan negatif, ilusi dari ketakutan yang tak beralasan tersebut.
Menjadi blogger merupakan salah satu impian saya, karena blog bisa mengcover dua minat saya sekaligus! Yaitu tentang teknologi dan literasi
Jadi saya harus berterima kasih kepada dosen saya pak Isa Anshori yang telah "memaksa" saya untuk berani melakukan hal yang berkaitan dengan literasi. Nah, tulisan saya yang pertama ini adalah review dari buku Rasulullah is My Doctor. Review ini untuk memenuhi tugas mata kuliah peradaban Islam yang diampu beliau.
Mohon kritik dari teman-teman semua, agar saya kelak bisa memperbaiki kekurangan saya baik dari segi tampilan blog maupun konten.
Salam kenal ya ? Selamat membaca
Judul buku : Rasulullah Is My Doctor
Penulis : Jerry D Gray
Cetakan : 12 / Ramadhan 1433 H/ Juli 2012
Penerbit : Sinergi Publishing
Tebal buku : x + 250 hlm
1) Isi buku
Keputusan Jerry D. Gray menjadi mualaf pada pertengahan 1985 bukan hanya sebuah konversi keyakinan, namun lebih dari itu adalah perubahan yang sangat mendasar bagi hidupnya. Perjalanan spiritualnya sebagai mualaf telah membawanya kepada penemuan tentang makna tauhid.
Tauhid adalah suatu keharusan jika Anda akan bertempur dengan penyakit yang disebabkan oleh kekuatan alam dan kejahatan melalui doa atau permohonan.jika kaki Anda tertanam kuat dengan kepercayaan tidak ada Tuhan selain Allah SWT, insya Allah dia akan menanamkan hati Anda lebih dalam dan meningkatkan iman Anda kepadanya.[1]
Jerry menyayangkan jika agama (Islam) hanya dipahami secara normatif dan bukan secara aplikatif. Padahal Islam telah memfasilitasi umatnya dengan Al-qur’an dan hadist sebagai solusi bagi problematika hidup bahkan dalam hal pengobatan sebagaimana yang telah diterapkan oleh nabi Muhammad.
Dewasa ini umat Islam mengalami degenerasi aqidah. Pengabaian terhadap metode pengobatan nabi dan kecenderungan memilih pengobatan medis modern ala barat merupakan indikasi nyata dari rasa ketidakpercayaan terhadap tibbun nabawi. Efek dari kondisi ini adalah ketergantungan psikologis terhadap obat-obatan kimia dan perawatan medis lainnya yang bahkan secara nyata mempunyai dampak destruktif terhadap tubuh secara signifikan
Padahal jika dicermati, pengobatan ala nabi merupakan suatu integrasi yang mencakup 3 aspek pengobatan secara keseluruhan. Metode pertama merupakan terapi psikologis seperti wudhu, doa dan ruqyah. Metode kedua adalah pengobatan secara ilmiah yakni detoksifikasi melalui bekam atau biasa juga disebut dengan hijama. Metode ketiga yaitu konsumsi obat sebagaimana pengobatan konvensional, hanya saja yang digunakan adalah bahan-bahan herbal yang relative tidak mempunyai efek samping jika dosisnya tepat.
Madu, jinten hitam (habbatussauda) dan minyak zaitun merupakan bahan-bahan alami yang biasa digunakan nabi dalam pengobatan. Bahkan bahan-bahan tersebut telah digunakan sejak ribuan tahun lalu oleh bangsa mesir kuno. Ada pula ramuan-ramuan alami lainnya yang bisa digunakan sebagai obat, Jerry menyebutnya sebagai ramuan pasar seperti lidah buaya, apel, tomat ,bamboo,wortel, cabai merah cengkih dan bawang putih.
Sains modern melalui riset telah menguatkan manfaat dari tibun nabawi. Terapi psikologis seperti doa dibuktikan mampu berpengaruh terhadap kesehatan secara sigmifikan. Keseimbangan antara pengobatan fisik dan mental merupakan suatu yang tidak dapat dipisahkan, seperti ajaran Islam tentang sabar dan husnudzan kapada Allah saat sakit. Prinsip pengobatan Islam lain yang berkaitan dengan keseimbangan adalah Allah menurunkan penyakit juga menurunkan obatnya.
Pengobatan melalui bekam pun telah diakui oleh dunia medis modern, meski medianya kini tidak menggunakan tanduk melainkan cupping set. Penemuan–penemuan ini diharapkan mampu mengembalikan kesadaran umat Islam akan identitas keIslamannya dan mengaplikasikan pengobatan ala rosul.
Fakta bahwa kepercayaan public yang tinggi terhadap organisasi-organisasi kesehatan dan industri farmasi sebagai pihak yang berdedikasi terhadap kesehatan telah disalahgunakan tentu tidak dapat diabaikan begitu saja. Secara tajam Jerry menyoroti konspirasi antara pemerintah, organisasi kesehatan dan industri farmasi yang merekomendasikan untuk mengonsumsi obat-obatan kimia dan metode medis lain seperti radiasi, vaksinasi dan pembedahan yang bahkan menyebabakan kematian dengan jumlah yang mengejutkan di berbagai negara.
Kemoterapi, radiasi dan terapi preventive kanker serta pembedahan medis yang tidak perlu juga menyumbang angka kematian dengan jumlah yang besar[2]
Bagian akhir buku ini menjadi menarik disimak karena mengungkap skandal medis yang melibatkan organisasi kesehatan dunia WHO. Bagaimana pembiaran yang dilakukan pemerintah AS atas beredarnya obat-obatan legal, makanan dan minuman cepat saji yang mengandung zat-zat sintetis seperti antibiotic, amoniak, merkuri dan fluoride. Media televisi pun memiliki andil besar dalam program-program marketing perusahaan farmasi yang hanya mengejar keuntungan finansial.
Sebuah laporan baru yang menakjubkan mengungkapkan bahwa ilmuwan top yang meyakinkan organisasi kesehatan dunia (WHO) untuk menyatakan H1N1 merupakan pandemic global memiliki hubungan erat dengan perusahaan obat yang menarik keuntungan dari penjualan vaksin tersebut. Laporan ini diterbitkan dalam British Medical Journal, mengungkapkan ikatan tersembunyi yang mendorong WHO untuk menyatakan pandemic, yang kemudian menghasilkan miliaran dollar keuntungan bagi produsen vaksin[3]
Menyebut pengobatan modern seperti vaksinasi sebagai senjata penghancur massal nampaknya bukanlah suatu hal yang berlebihan. Vaksin yang selama ini disuntikkan kepada bayi-bayi dan di opinikan sebagai satu-satunya pengobatan influenza ternyata mengandung mikroba, antibiotic bahan kimia dan produk samping hewan seperti sel darah merah domba, cairan embrio ayam,ginjal monyet serta sel-sel diploid manusia dari jaringan janin yang di aborsi.
Vaksin bermerkuri dinilai berkontribusi terhadap timbulnya autism, ketidakmampuan belajar, penyakit Alzheimer dan kondisi neurologis lainnya. Penggunaan vaksin sendiri ditentang oleh oleh ilmuwan, seperti yang disampaikan Dr William Howard Hay pada The Medical Freedom Society pada 25 Juni 1937 dalam rancangan Undang-Undang Lemke untuk menghapuskan kewajiban vaksinasi[4].
2) Pendekatan
Jerry menggunakan pendekatan medikal psiko-fisio spiritual dalam penulisan buku ini. Pengobatan yang mengintregasikan aspek psiko-fisio spititual. Perilaku beragama yang terefleksi saat menyikapi sakit, hubungan antara keseimbanagan pikiran dan fisik yang berimbas pada kesehatan merupakan ranah psiko-fisio yang disentuh. Pada ranah spiritual menyentuh sisi keyakinan dan ketauhidan si sakit, kepercayaan bahwa sehat dan sakit berasal dari Allah serta adanya obat bagi setiap penyakit yang diturunkan Allah.
3) Hot issue
Tibbun nabawi merupakan solusi mudah ditengah biaya pengobatan yang semakin mahal dan secara nyata memiliki dampak destruktif. Metode pengobatan yang telah dipraktekkan sejak dulu oleh nabi yang terbukti mampu menyembuhkan penyakit dan telah dibuktikan oleh sains modern.
Ditengah kontroversi tentang vaksin, buku ini secara gamblang memaparkan latar belakang penggunaan vaksin, bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan vaksin serta efek samping penggunaan vaksin.
4) Analisis
1. Kelebihan :
· Buku ini disampaikan dengan gaya bertutur yang ringan sehingga mudah dipahami
· Dilengkapi dengan nash-nash yang relevan dengan bidang terkait, seperti iman dan medis
· Penulis telah mempelajari dan mempraktekkan metode yang disampaikan, sehingga buku ini bersifat empiric aplikatif
· Latar belakang penulis sebagai jurnalis membuatnya bersentuhan langsung dengan organisasi-organisasi kesehatan dan industri farmasi sehingga kevalidan informasi yang disampaikan dapat diverifikasi
· Merupakan salah satu cara dakwah Islam melalui metode medis
· Dilengkapi dengan testimoni dari orang-orang yang telah sembuh dengan menggunakan metode tibbun nabawi, pendapat-pendapat dari para ahli dibidang terkait untuk memperkuat analisa
· Secara eksplisit menjabarkan dampak negatif pengobatan modern, zat-zat destruktif yang terkandung dalam obat-obatan kimia serta kajian tentang vaksin berikut bahan pembuatnya yang kontroversial dengan sumber jurnal-jurnal ilmiah yang mendukung
2. Kelemahan
Berdasarkan konten medis dari buku ini, kajiannya kurang mendalam jika dibandingkan dengan buku lain tentang pengobatan Islami, misal buku Menjadi Dokter Muslim Metode : Ilahiyah, Alamiah dan Ilmiah tulisan Dr Indah S.Y dan Ust. Ahmad Su’udi. Pada Buku Muhammad Is My Doctor, disebutkan tentang penyakit yang bisa disembuhkan dengan tibbun nabawi (bekam), tapi tidak dijelaskan tentang ciri-ciri, diagnose, penyebab penyakit serta tititk-titik bekam. Pada ranah psikologis, hanya menyentuh pada sisi psikologis pasien tanpa menyentuh sisi psikologis dokter atau si pengobat seperti pada buku pembanding.
Daftar Pustaka
D.Gray, Jerry.2012, Rasulullah Is My Doctor (Jakarta: Sinergi Publishing)
S.Y, Indah dan Su’udi Ahmad.2007,Menjadi Dokter Muslim Metode Ilahiyah, Alamiyah dan Ilmiah (Surabaya: Java Pustaka Printing)
Selamat datang di blog saya, teman. Sebenarnya blog ini merupakan tugas dari guru TIK saya saat masih belajar di SMK. Hanya saja saya tidak pernah punya keberanian untuk menuangkan ide-ide saya untuk di posting di blog ini.
Sebenarnya saya suka dengan hal-hal yang berkaitan dengan IT dan literasi. Namun rasa suka saya itu tidak cukup mampu mengalahkan ketakutan saya. Sehingga saya memilih mengikuti bayangan negatif, ilusi dari ketakutan yang tak beralasan tersebut.
Menjadi blogger merupakan salah satu impian saya, karena blog bisa mengcover dua minat saya sekaligus! Yaitu tentang teknologi dan literasi
Jadi saya harus berterima kasih kepada dosen saya pak Isa Anshori yang telah "memaksa" saya untuk berani melakukan hal yang berkaitan dengan literasi. Nah, tulisan saya yang pertama ini adalah review dari buku Rasulullah is My Doctor. Review ini untuk memenuhi tugas mata kuliah peradaban Islam yang diampu beliau.
Mohon kritik dari teman-teman semua, agar saya kelak bisa memperbaiki kekurangan saya baik dari segi tampilan blog maupun konten.
Salam kenal ya ? Selamat membaca
Judul buku : Rasulullah Is My Doctor
Penulis : Jerry D Gray
Cetakan : 12 / Ramadhan 1433 H/ Juli 2012
Penerbit : Sinergi Publishing
Tebal buku : x + 250 hlm
1) Isi buku
Keputusan Jerry D. Gray menjadi mualaf pada pertengahan 1985 bukan hanya sebuah konversi keyakinan, namun lebih dari itu adalah perubahan yang sangat mendasar bagi hidupnya. Perjalanan spiritualnya sebagai mualaf telah membawanya kepada penemuan tentang makna tauhid.
Tauhid adalah suatu keharusan jika Anda akan bertempur dengan penyakit yang disebabkan oleh kekuatan alam dan kejahatan melalui doa atau permohonan.jika kaki Anda tertanam kuat dengan kepercayaan tidak ada Tuhan selain Allah SWT, insya Allah dia akan menanamkan hati Anda lebih dalam dan meningkatkan iman Anda kepadanya.[1]
Jerry menyayangkan jika agama (Islam) hanya dipahami secara normatif dan bukan secara aplikatif. Padahal Islam telah memfasilitasi umatnya dengan Al-qur’an dan hadist sebagai solusi bagi problematika hidup bahkan dalam hal pengobatan sebagaimana yang telah diterapkan oleh nabi Muhammad.
Dewasa ini umat Islam mengalami degenerasi aqidah. Pengabaian terhadap metode pengobatan nabi dan kecenderungan memilih pengobatan medis modern ala barat merupakan indikasi nyata dari rasa ketidakpercayaan terhadap tibbun nabawi. Efek dari kondisi ini adalah ketergantungan psikologis terhadap obat-obatan kimia dan perawatan medis lainnya yang bahkan secara nyata mempunyai dampak destruktif terhadap tubuh secara signifikan
Padahal jika dicermati, pengobatan ala nabi merupakan suatu integrasi yang mencakup 3 aspek pengobatan secara keseluruhan. Metode pertama merupakan terapi psikologis seperti wudhu, doa dan ruqyah. Metode kedua adalah pengobatan secara ilmiah yakni detoksifikasi melalui bekam atau biasa juga disebut dengan hijama. Metode ketiga yaitu konsumsi obat sebagaimana pengobatan konvensional, hanya saja yang digunakan adalah bahan-bahan herbal yang relative tidak mempunyai efek samping jika dosisnya tepat.
Madu, jinten hitam (habbatussauda) dan minyak zaitun merupakan bahan-bahan alami yang biasa digunakan nabi dalam pengobatan. Bahkan bahan-bahan tersebut telah digunakan sejak ribuan tahun lalu oleh bangsa mesir kuno. Ada pula ramuan-ramuan alami lainnya yang bisa digunakan sebagai obat, Jerry menyebutnya sebagai ramuan pasar seperti lidah buaya, apel, tomat ,bamboo,wortel, cabai merah cengkih dan bawang putih.
Sains modern melalui riset telah menguatkan manfaat dari tibun nabawi. Terapi psikologis seperti doa dibuktikan mampu berpengaruh terhadap kesehatan secara sigmifikan. Keseimbangan antara pengobatan fisik dan mental merupakan suatu yang tidak dapat dipisahkan, seperti ajaran Islam tentang sabar dan husnudzan kapada Allah saat sakit. Prinsip pengobatan Islam lain yang berkaitan dengan keseimbangan adalah Allah menurunkan penyakit juga menurunkan obatnya.
Pengobatan melalui bekam pun telah diakui oleh dunia medis modern, meski medianya kini tidak menggunakan tanduk melainkan cupping set. Penemuan–penemuan ini diharapkan mampu mengembalikan kesadaran umat Islam akan identitas keIslamannya dan mengaplikasikan pengobatan ala rosul.
Fakta bahwa kepercayaan public yang tinggi terhadap organisasi-organisasi kesehatan dan industri farmasi sebagai pihak yang berdedikasi terhadap kesehatan telah disalahgunakan tentu tidak dapat diabaikan begitu saja. Secara tajam Jerry menyoroti konspirasi antara pemerintah, organisasi kesehatan dan industri farmasi yang merekomendasikan untuk mengonsumsi obat-obatan kimia dan metode medis lain seperti radiasi, vaksinasi dan pembedahan yang bahkan menyebabakan kematian dengan jumlah yang mengejutkan di berbagai negara.
Kemoterapi, radiasi dan terapi preventive kanker serta pembedahan medis yang tidak perlu juga menyumbang angka kematian dengan jumlah yang besar[2]
Bagian akhir buku ini menjadi menarik disimak karena mengungkap skandal medis yang melibatkan organisasi kesehatan dunia WHO. Bagaimana pembiaran yang dilakukan pemerintah AS atas beredarnya obat-obatan legal, makanan dan minuman cepat saji yang mengandung zat-zat sintetis seperti antibiotic, amoniak, merkuri dan fluoride. Media televisi pun memiliki andil besar dalam program-program marketing perusahaan farmasi yang hanya mengejar keuntungan finansial.
Sebuah laporan baru yang menakjubkan mengungkapkan bahwa ilmuwan top yang meyakinkan organisasi kesehatan dunia (WHO) untuk menyatakan H1N1 merupakan pandemic global memiliki hubungan erat dengan perusahaan obat yang menarik keuntungan dari penjualan vaksin tersebut. Laporan ini diterbitkan dalam British Medical Journal, mengungkapkan ikatan tersembunyi yang mendorong WHO untuk menyatakan pandemic, yang kemudian menghasilkan miliaran dollar keuntungan bagi produsen vaksin[3]
Menyebut pengobatan modern seperti vaksinasi sebagai senjata penghancur massal nampaknya bukanlah suatu hal yang berlebihan. Vaksin yang selama ini disuntikkan kepada bayi-bayi dan di opinikan sebagai satu-satunya pengobatan influenza ternyata mengandung mikroba, antibiotic bahan kimia dan produk samping hewan seperti sel darah merah domba, cairan embrio ayam,ginjal monyet serta sel-sel diploid manusia dari jaringan janin yang di aborsi.
Vaksin bermerkuri dinilai berkontribusi terhadap timbulnya autism, ketidakmampuan belajar, penyakit Alzheimer dan kondisi neurologis lainnya. Penggunaan vaksin sendiri ditentang oleh oleh ilmuwan, seperti yang disampaikan Dr William Howard Hay pada The Medical Freedom Society pada 25 Juni 1937 dalam rancangan Undang-Undang Lemke untuk menghapuskan kewajiban vaksinasi[4].
2) Pendekatan
Jerry menggunakan pendekatan medikal psiko-fisio spiritual dalam penulisan buku ini. Pengobatan yang mengintregasikan aspek psiko-fisio spititual. Perilaku beragama yang terefleksi saat menyikapi sakit, hubungan antara keseimbanagan pikiran dan fisik yang berimbas pada kesehatan merupakan ranah psiko-fisio yang disentuh. Pada ranah spiritual menyentuh sisi keyakinan dan ketauhidan si sakit, kepercayaan bahwa sehat dan sakit berasal dari Allah serta adanya obat bagi setiap penyakit yang diturunkan Allah.
3) Hot issue
Tibbun nabawi merupakan solusi mudah ditengah biaya pengobatan yang semakin mahal dan secara nyata memiliki dampak destruktif. Metode pengobatan yang telah dipraktekkan sejak dulu oleh nabi yang terbukti mampu menyembuhkan penyakit dan telah dibuktikan oleh sains modern.
Ditengah kontroversi tentang vaksin, buku ini secara gamblang memaparkan latar belakang penggunaan vaksin, bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan vaksin serta efek samping penggunaan vaksin.
4) Analisis
1. Kelebihan :
· Buku ini disampaikan dengan gaya bertutur yang ringan sehingga mudah dipahami
· Dilengkapi dengan nash-nash yang relevan dengan bidang terkait, seperti iman dan medis
· Penulis telah mempelajari dan mempraktekkan metode yang disampaikan, sehingga buku ini bersifat empiric aplikatif
· Latar belakang penulis sebagai jurnalis membuatnya bersentuhan langsung dengan organisasi-organisasi kesehatan dan industri farmasi sehingga kevalidan informasi yang disampaikan dapat diverifikasi
· Merupakan salah satu cara dakwah Islam melalui metode medis
· Dilengkapi dengan testimoni dari orang-orang yang telah sembuh dengan menggunakan metode tibbun nabawi, pendapat-pendapat dari para ahli dibidang terkait untuk memperkuat analisa
· Secara eksplisit menjabarkan dampak negatif pengobatan modern, zat-zat destruktif yang terkandung dalam obat-obatan kimia serta kajian tentang vaksin berikut bahan pembuatnya yang kontroversial dengan sumber jurnal-jurnal ilmiah yang mendukung
2. Kelemahan
Berdasarkan konten medis dari buku ini, kajiannya kurang mendalam jika dibandingkan dengan buku lain tentang pengobatan Islami, misal buku Menjadi Dokter Muslim Metode : Ilahiyah, Alamiah dan Ilmiah tulisan Dr Indah S.Y dan Ust. Ahmad Su’udi. Pada Buku Muhammad Is My Doctor, disebutkan tentang penyakit yang bisa disembuhkan dengan tibbun nabawi (bekam), tapi tidak dijelaskan tentang ciri-ciri, diagnose, penyebab penyakit serta tititk-titik bekam. Pada ranah psikologis, hanya menyentuh pada sisi psikologis pasien tanpa menyentuh sisi psikologis dokter atau si pengobat seperti pada buku pembanding.
Daftar Pustaka
D.Gray, Jerry.2012, Rasulullah Is My Doctor (Jakarta: Sinergi Publishing)
S.Y, Indah dan Su’udi Ahmad.2007,Menjadi Dokter Muslim Metode Ilahiyah, Alamiyah dan Ilmiah (Surabaya: Java Pustaka Printing)
Komentar
Posting Komentar